Tugas Individu--> TechnoPreneurship
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian
Kewirausahaan atau disingkat KWU
berhubungan dengan upaya memanfaatkan peluang, berani berisiko, yang
pada akhirnya diperoleh keuntungan. Pengertian itu mirip dengan makna bisnis (
Usaha ), yaitu aktivitas menjual produk ( barang atau jasa) atas dasar adanya
peluang dan adanya keberanian mengambil resiko, yang akhirnya diperoleh
keuntungan. Singkatnya bisnis adalah KWU dalam arti sempit, karena hanya
berhubungan menjual produknya yang berupa barang atau jasa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
Etika dan Norma dalam kewirausahaan?
2. Apa
Prinsip Etika Wirausahawan ?
3. Bagaimana
Cara Mempertahankan Standar Etika?
4. Bagaimana
Tanggungjawab Perusahaan?
5. Bagaimana
Etika Pengajar dan Mahasiswa?
6. Bagaimana
Pendidikan Etika Kewirausahaan Untuk Anak?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
Etika dan Norma dalam Kewirausahaan!
2. Mengetahui
Prinsip Etika Wirausahawan!
3. Mengetahui
Cara Mempertahankan Standar Etika!
4. Mengetahui
Tanggungjawab Perusahaan!
5. Mengetahui
Etika Pengajar dan Mahasiswa!
6. Mengetahui
Pendidikan Etika Kewirausahaan Untuk Anak!
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Etika dan Norma dalam Kewirausahaan
2.1.1 Etika dalam Kewirausahaan
Setiap wirausahawan
dalam menjalankan tugasnya selalu berinteraksi dengan pihak lain. Pihak lain
itu loyal terhadap wirausahawan bila dia mampu menjaga etika yang baik dan yang
benar. Loyalitas pihak lain itu ikut menentukan maju atau mundurnya organisasi
wirausahawan itu. Menurut Zimmer (Suryana,2001) etika adalah komitmen untuk
melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar.
Individu atau kelompok didalam KWU
disebut stakebolders. Istilah itu
dibagi menjadi 2, Internal dan eksternal stakebolders.
Internaal stakebolder adalah
mereka yang aktivitasnya berada didalam organisasi itu, misalnya karyawan,
investor, manajemen, dan pimpinaan. Eksternal stakebolders adalah mereka yang berpengaruh terhadap organisasi
tetapi berada di luar organisasi, misalnya pelanggan, kreditor, pemasok,
pemerintah, dan masyarakat umum.
Untuk perusahaan, Menurut Zimmer
(Suryana,2001) mengenal 10 kelompok stakebolders,
yaitu
1. Para pengusaha dan mitra usaha
Para pengusaha, selain berfungsi sebagai pesaing, mereka juga berperan
sebagai mitra. Dalam hal ini para pengusaha merupakan relasi usaha yang dapat
bekerja sama dalam menyediakan informasi atau sumber peluang. Loyalitas mitra
usaha akan sangat tergantung pada kepuasan yang diterima dari perusahaan.
2. Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
Petani dan perusahaan berperan sebagai penyedia bahan baku. Pasokan bahan
baku yang kurang bermutu dan pasokan yang lambat dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan. Oleh sebab itu, keputusan untuk menentukan kualitas barang dan jasa
sangat tergantung pada pemasok bahan baku. Loyalitas petani penghasil bahan
baku sangat tergantungpada tingkat kepuasan yang diterima dari perusahaan dalam
menentukan keputusan harga jual bahan baku maupun dalam bentuk insentif.
3. Organisasi
pekerja yang mewakili pekerja
Organisasi pekerja dapat mempengaruhi keputusan melalui proses
tawar-menawar secara kolektif. Perusahaan yang tidak melibatkan karyawan/organisasi
pekerja dalam mengambil keputusan sering menimbulkan protes-protes yang
menggangu jalannya perusahaan.
4. Pemerintah
yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
Pemerintah dapat mengatur kelancaran aktivitas usaha melalui serangkaian
kebijakaanyang dibuatnya, karena kebijakan yang dibuat pemerintah akan sangat
berpengaruh terhadap iklim usaha.
5. Bank
penyandang dana perusahaan
Bank selain sebagai jantungnya perekonomian dalam skala makro, juga sebagai
lembaga yang dapat menyediakan dana perusahaan.
6. Investor penanam modal
Investor penyandang dana dapat mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian
persyaratan yang diajukannya. Persyaratan tersebut akan mengikat dan sangat
besar pengaruhnya dalam mengambilan keputusan. Loyalitas investor sangat
tergantung pada tingkat kepuasan investor atas hasil penanaman modalnya.
7. Masyarakat
umum yang dilayani
Masyarakat akan selalu menanggapi dan memberikan informasi tentang bisnis
yang kita jalankan. Dalam hal ini masyarakat juga merupakan konsumen yang akan
menentukan keputusan-keputusan perusahaan dalam menentukan produk barang dan
jasa yang dihasilkan dan juga teknik yang digunakan.
8. Pelanggan yang membeli produk
Barang dan jasa yang akan dihasilkan, teknologi yang digunakan akan sangat
dipengaruhi oleh pelanggan dan mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis. Dengan
demikian etika bisnis merupakan landasan penting dan harus diperhatikan,
terutama dalam menciptakan dan melindungi reputasi perusahaan. Oleh sebab itu,
etika bisnis merupakan masalah yang sangat sensitif dan kompleks, karena
membangun etika untuk mempertahankan reputasi lebih sukar daripada
menghancurkannya.
9.
Kelompok
Khusus,
Meliputi semua karyawan dari semua bagian di perusahaan.
Sektor produksi, pembekal, pemasar, dan personalia termasuk kelompok ini.
10. Manajer,
Merupakan pengambil keputusan
diperusahaan.pengambilan keputusannya dilandasi oleh pengaruh 9 kelompok di
atas.
Jelasnya,
etika KWU merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan, terutama untuk
melindungi perusahaan. Sebenarnya, etika KWU termasuk masalah sensitif dan
kompleks, karena membangun etika untuk mempertahankan reputasi adalah lebih
sulit dibandingmenghancurkannya.
2.1.2 Norma dalam Kewirausahaan
Tidak kalah pentingnya dalam KWU
adalah norma etika. Menurut zimmerer, dikenal 3 tingkatan norma etika, yaitu
1.
hukum, berlaku
bagi masyarakat secara umum kaya atau miskin, tahu atau tidak tahu, lelaki
ataupun perempuan. Hukum mengatur perbuatan mana yang boleh dan mana yang tidak
boleh dilakukan.
2.
kebijakan
dan prosedur organisasi, memberi
arahan khusus kepada setiap orang dalam organisasi untuk mengambil keputusan
sehari- harinya.
3.
sikap mental
individual, untuk menghadapi keputusan yang tidak di atur oleh aturan
formal. Sumber nilai moral dan sikapmental individual berasal dari keluarga,
agama, sekolah serta pengalaman.
2.2 Prinsip
Etika Wirausahawan
Secara umum terdapat
10 prinsip etika yang harus dipegang oleh wirausahawan, tentunya dapat dilihat
dari perilakunya yaitu
1.
Kejujuran, yaitu
penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang,
tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
2.
Integritas, yaitu
memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan
penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling
percaya.
3.
Memelihara
janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan
mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih
ketidakrelaan.
4.
Kesetiaan, yaitu
hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan
menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam
kerahasiaan,behitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan
untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang
tidak pantas dan konflik kepentingan.
5.
Kewajaran/keadilan,
yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan, dan
perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran
terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan
yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
6.
Suka
membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan,
tolongmenolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan
orang lain.
7.
Hormat
kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati
kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan
santun, jangan merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain.
8.
Warga Negara
yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran
sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
9.
Mengejar
keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik
dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan
kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang
tinggi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu
memiliki tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan
konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.
2.3 Cara Mempertahankan Standar Etika
Adapun cara untuk mempertahankan
standar etika yaitu
1.
Menciptakan kepercayaan perusahaan
Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung
jawab etika bagi stakeholder.
2.
Mengembangkan kode etik
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan
prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3.
Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4.
Melindungi hak perorangan
5.
Mengadakan pelatihan etika
6.
Melakukan audit etika secara periodic
7.
Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah
laku, jangan hanya aturan.
8.
Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan
diawali dari atasan
9.
Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua
arah. Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan barang dan jasa
yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10.
Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar
etika. Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang
bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.
2.4 Tanggung Jawab Perusahaan
Etika akan
sangat berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam hal ini tanggung jawab
sosial mencoba untuk menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu
lingkungan sosial.
Tanggung jawab perusahaan, meliputi:
a. Tanggung
jawab terhadap lingkungan
Perusahaan
harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan
dan menjaga lingkungan.
b. Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada tanggung jawab kepada
karyawan, dengan cara:
1. Mendengarkan dan menghormati
pendapat karyawan
2. Memberikan umpan balik, baik yang
positif maupun negatif
3. Menceritakan kepada karyawan tentang
kepercayaan
4. Membiarkan karyawan mengetahui
keadaan perusahaan yang sebenarnya
5. Memberikan imbalan kepada karyawan
dengan baik
6. Memberikan kepercayaan kepada
karyawan
c. Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung
jawab perusahaan kepada pelanggan, meliputi dua kategori, yaitu:
1. Menyediakan
barang dan jasa yang berkualitas
2. Memberikan
harga produk yang wajar dan adil
Selain itu,
perusahaan juga harus melindungi hak-hak pelanggan, yaitu:
a) Hak untuk
mendapatkan produk yang aman
b) Hak untuk
mendapatkan informasi tentang segala aspek
c) Hak untuk
didengar
d) Hak untuk
memilih apa yang akan dibeli
d. Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung
jawab berupa menyediakan pengembalian investasi yang menarik dengan
memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat
mungkin.
e. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab
berupa menyediakan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan berbagai
kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan.
2.5 Etika Berwirausaha untuk Pengajar dan
Mahasiswa
Pengajar (Guru dan Dosen) serta
peserta didik (murid dan mahasiswa) adalah sebuah profesi (pekerjaan) di bidang
pendidikan. Bedanya , pengajar bekerka( menerima imbalan gaji ) dengan cara
memberikan ilmunya kepada peserta didik, sedangkan peserta didik menerima ilmu
dari pengajarnya dan mengeluarkan uang.
2.5.1 Etika Berwirausaha untuk Pengajar
Pengajar merupakan bagian pokok dari
“mesin” yang mengubah orang dari tidak mengerti menjadi mengerti atau dari
bodoh menjadi pandai.Pengajar (Guru dan dosen) baik PNS atau NON PNS
diperkenankan berwirausaha.Berwirausaha ini berarti melakukan aktivitas yang
sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimilikinya, sehingga diperoleh
keuntungan.
Berikut ini dipaparkan batasan etika
berwirausaha bagi tenaga kerja, yang berbentuk kerja sampingan, yaitu citra pengajar,
mementingkaan kerja pokok, tidak mengganggu dedikasi dan sekarakter dngan
pekerjaan pokok.
Berikut ini dipaparkan sejumlah ide kerja
sampingan yang pantas anda kerjakan dan boleh jadi bisa menguntungkan, yaitu :
1.
Komersialisasi hobi dsn keterampilan
Citra
positif pada pekerjaan yang digeluti dan waktu luang yang ada bagi pengajar,
tidak pernah terganggu oleh kerja sampinganyang berasal dari hobi yang
ditekuninya. Hobi itu bisa berupa mengarang buku, menulis artikel, memberi
pelatihan musik, mendesain model pakaian aau bangunan, pemberi ceramah,
programer atau animator dengan komputer dan juga sebagai konsultan pada bidang
yang dikuasainya.
2.
Koperasi
Setiap
melakukan aktivitas usaha, pekerjaan terberat adalah menghimpun calon nasabah(
misalnya pembeli) agar mau berkunjung. Namun, bagi anda yang berprofesi
pengajar, hal seperti itu justru mudah dikerjakan. Inilah kehebatan anda. Anda dapat
bekerjasama dengan sesama pengajar dalam sebuah koperasi guna berwirausaha di
institusi.
3.
Selebaran dan poster
Kalau
di sekitar institusi anda terdapat sejumlah toko, restoran, ataupun pabrik, maka
anda dapat bekerjasama dengan mereka. Caranya, mintalah brosur tentang produk
barang atau jasa yang mereka tawarkan. Berikan brosur itu kepada peserta didik
di institusi anda.
2.5.2 Etika Berwirausaha untuk Mahasiswa
Salah satu ciri seseorang yang berjiwa
kewirausahaan (KWU) adalah memiliki kemandirian yang kuat. Untuk mandiri secara
ekonomi setidaknya mempunyai 3 kekuatan, yaitu fisik, otak, dan korps (mahasiswa),
maka memiliki kekuatan pula untuk berwirausaha. Berikut contoh kerja sampingan
untuk mahasiswa yang menguntungkan, yaitu
1.
Hobi yang diprofesionalkan
Kerika
anda masih berperan sebagai mahasiswa(S1 atau D3) , belum semua ilmu bidang
anda diperguruan tinggi elah anda pelajari. Itu artinya, kerja sampingan yang
dikerjakan tidak harus sesuai dengan bidang ilmu anda.
2.
Guru Privat
Kalau
anda ingin memanfaatkan pengetahuan yang anda peroleh dari bangku kuliah,
jadilah guru privat atau tentor. Pekerjaan itu dapat dikerjakan dan dikelola
sendiri atau menjadi pekerja (tentor) pada lembaga bimbingan belajar.
Contohnya, menjadi guru privat matematika, fisika, kimia, olahraga berenang,
ataupun main piano.
3.
Survei pemasaranan
Korp mahasiswa, umumnya dipandang sebagai organisasi
yang keren dan idealis. Sebagai anggota korps mahasiswa, tentunya anda dapat memanfaatkan
sisi positif itununtuk dijual. Misalnya saja, menjadi pelaku survei pemasaran
pada sebuah perusahaan.
2.6 Pendidikan Etika Kewirausahaan untuk Anak
Anak merupakan harapan orang tua dan
bangsa, sehingga baik atau buruknya nasib orang tua dan bangsa ini kelak,
bergantung bagaimana kita memberi input pada
anak sehingga berperilaku baik. Orang tua dapat membentuk karakter anak-
anaknya, begitu pula anak- anaknya menjadi wirausahaan. Didiklah anak anda untuk
bisa mengumpulkan uang atau benda berharga secara halal, dengan memanfaatkan
kuatnya jiwa kewirausahaan(KWU) mereka.
Untuk dapat memiliki etika KWU yang
kuat perlu diajarkan dan dilatihkan 10 aktivitas berikut, yaitu
1.
Dirangsang rasa ingin tahu dan perkembangan
intelektualnya. Caranya anda tidak harus menggantungkan huruf- huruf abjad di
dinding ranjang bayiatau anak anda, tetapi sebaiknya anda membiarkannya “menyelidiki”
kemana gantungan- gantungan itu dipindahkan.
2.
Perankan anda sebagai majikananak anda
Ketika anak anda berumur lebih 2 tahun, berilah dia
pekerjaan kecil. Berilah dia pekerjaan yang dpat dia kuasai dan menantang
kesanggupannya, sekalipun, sebenarnya bantuan itu mengganggu anda. Misalnya,
suruhlah dia mengambilkan sepatu, koran, atau menyiram tumbuhan.
3.
Berilah pujian
Berilah pujian ketika anak anda berhasil mengerjakan
tugasnya dengan baik.
4.
Doronglah kreativitasnya
Jangan anda menunjukkan sikap tidak sabar terhadap
anak anda yang baru berumur antara 7 sampai 10 tahun. Biarkan anak itu mencoba.
5.
Ajari anak untuk berambisi
Berilah anak anda uang saku yang besar kurangdari
cukup.
6.
Ajari untuk bersikap optimistik
Sukses dihasilkan melalui optimisme dan beroptimis
adalah guru optimisme.
7.
Ajarilah sifat bersahabat dan terampil dalam kehidupan
sosial
Anak-anak harus mengerti bagaimana pantasnya ia
bergaul dengan orang lain, sebab sukses dalam komunikasi sosial adalah aset
penting dalam menanjak ke tangga sukses lainnya.
8.
Sertakan anak dalam diskusi keluarga tentang uang
Pengetahuan tentang uang tidaklah tabu, termasuk bagi
anak yang baru berumur 6 dan 7 tahun. Ceritakan kepadanya , jumlah rupiah yang
harus anda keluarkan setiap bulan untuk membayar setiap pos biaya dan harga setiap
satuan barang atau jasa yang kita butuhkan.misalnya, biaya listrik.
9.
Didiklah anak berkarir sejak masih di sekola dasar
Jelaskan kepada anak anda, adanya hubungan antara
minatdengan lingkungannya. Jika anak anda berminat pada olahraga sepak bola,
jelaskan bahwa orang bisa hidup dengan olahraga itu. Misalnya saja, dengan
menjadi pemain bola, wasit, pelatih, manajer, dokter olahraga, dan juga
fotografer.
10.
Ketika beranjak dewasa , ajarilah bekerja part time
Ini merupakan bagian pendidikan yang penting. Pada saat
ini, anak anda benar- benar bekerja apada orang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Etika adalah komitmen untuk melakukan
apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Norma dalam kewirausahaan yaitu
hukum, kebijakan dan prosedur organisasi, sikap mental individual.
Terdapat 10 prinsip etika yang harus
dipegang oleh wirausahawan, tentunya dapat dilihat dari perilakunya yaitu Kejujuran,
Integritas, Memelihara janji, Kesetiaan, Kewajaran/keadilan, Suka membantu
orang lain, Hormat kepada orang lain, Warga Negara yang bertanggung jawab, Mengejar
keunggulan, Dapat dipertanggungjawabkan.
Adapun cara untuk mempertahankan
standar etika yaitu Menciptakan kepercayaan perusahaan, Mengembangkan kode etik,
Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten, Melindungi hak perorangan, Mengadakan
pelatihan etika, Melakukan audit etika secara periodic, Mempertahankan standar
yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan, Menghindari contoh etika
yang tercelah setiap saat dan diawali dari atasan, Menciptakan budaya yang
menekankan komunikasi dua arah, Melibatkan karyawan dalam mempertahankan
standar etika.
Tanggungjawab terhadap perusahaan
yaitu
a. Tanggung jawab terhadap lingkungan
b. Tanggung jawab terhadap karyawan
c. Tanggung jawab terhadap pelanggan
d. Tanggung jawab terhadap investor
e. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Etika berwirausahaaan
untuk Pengajar
Berikut ini dipaparkan sejumlah ide kerja
sampingan yang pantas anda kerjakan dan boleh jadi bisa menguntungkan, yaitu :
1.
Komersialisasi hobi dsn keterampilan
2.
Koperasi
3.
Selebaran dan poster
Berikut
contoh kerja sampingan untuk mahasiswa yang menguntungkan, yaitu
1.
Hobi yang diprofesionalkan
2.
Guru Privat
3.
Survei pemasaranan
Untuk dapat memiliki etika KWU yang
kuat perlu diajarkan dan dilatihkan 10 aktivitas berikut, yaitu
1.
Dirangsang rasa ingin tahu dan perkembangan
intelektualnya.
2.
Perankan anda sebagai majikananak anda
3.
Berilah pujian
4.
Doronglah kreativitasnya
5.
Ajari anak untuk berambisi
6.
Ajari untuk bersikap optimistik
7.
Ajarilah sifat bersahabat dan terampil dalam kehidupan
sosial
8.
Sertakan anak dalam diskusi keluarga tentang uang
9.
Didiklah anak berkarir sejak masih di sekola dasar
10.
Ketika beranjak dewasa , ajarilah bekerja part time
3.2
Saran
Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Etika dalam Kewirausahaan, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kepada para pembaca agar memberi masukan demi perbaikan
pembuatan makalah ini di masa yang akan mendatang dan kami mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Buku bab 10
etika dalam kewirausahaan
Bismilahirrahmannirrahim, Alhamdulillah sekarang kami sudah menyediakan versi youtube nya ya temans ini versi lamanya dan revisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar