Sabtu, 08 Desember 2018

Etika Dalam Kewirausahaan



Tugas Individu--> TechnoPreneurship
 BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
          Pengertian Kewirausahaan atau disingkat KWU  berhubungan dengan upaya memanfaatkan peluang, berani berisiko, yang pada akhirnya diperoleh keuntungan. Pengertian itu mirip dengan makna bisnis ( Usaha ), yaitu aktivitas menjual produk ( barang atau jasa) atas dasar adanya peluang dan adanya keberanian mengambil resiko, yang akhirnya diperoleh keuntungan. Singkatnya bisnis adalah KWU dalam arti sempit, karena hanya berhubungan menjual produknya yang berupa barang atau jasa.

1.2     Rumusan Masalah
1.    Apa Etika dan Norma dalam kewirausahaan?
2.    Apa Prinsip Etika Wirausahawan ?
3.    Bagaimana Cara Mempertahankan Standar Etika?
4.    Bagaimana Tanggungjawab Perusahaan?
5.    Bagaimana Etika Pengajar dan Mahasiswa?
6.    Bagaimana Pendidikan Etika Kewirausahaan Untuk Anak?

1.3     Tujuan
1.    Mengetahui Etika dan Norma dalam Kewirausahaan!
2.    Mengetahui Prinsip Etika Wirausahawan!
3.    Mengetahui Cara Mempertahankan Standar Etika!
4.    Mengetahui Tanggungjawab Perusahaan!
5.    Mengetahui Etika Pengajar dan Mahasiswa!
6.    Mengetahui Pendidikan Etika Kewirausahaan Untuk Anak!





BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Etika dan Norma dalam  Kewirausahaan
2.1.1  Etika dalam Kewirausahaan
          Setiap wirausahawan dalam menjalankan tugasnya selalu berinteraksi dengan pihak lain. Pihak lain itu loyal terhadap wirausahawan bila dia mampu menjaga etika yang baik dan yang benar. Loyalitas pihak lain itu ikut menentukan maju atau mundurnya organisasi wirausahawan itu. Menurut Zimmer (Suryana,2001) etika adalah komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar.
          Individu atau kelompok didalam KWU disebut stakebolders. Istilah itu dibagi menjadi 2, Internal dan eksternal stakebolders. Internaal stakebolder adalah mereka yang aktivitasnya berada didalam organisasi itu, misalnya karyawan, investor, manajemen, dan pimpinaan. Eksternal stakebolders adalah mereka yang berpengaruh terhadap organisasi tetapi berada di luar organisasi, misalnya pelanggan, kreditor, pemasok, pemerintah, dan masyarakat umum.
          Untuk perusahaan, Menurut Zimmer (Suryana,2001) mengenal 10 kelompok stakebolders, yaitu
1.        Para pengusaha dan mitra usaha
Para pengusaha, selain berfungsi sebagai pesaing, mereka juga berperan sebagai mitra. Dalam hal ini para pengusaha merupakan relasi usaha yang dapat bekerja sama dalam menyediakan informasi atau sumber peluang. Loyalitas mitra usaha akan sangat tergantung pada kepuasan yang diterima dari perusahaan.
2.      Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
Petani dan perusahaan berperan sebagai penyedia bahan baku. Pasokan bahan baku yang kurang bermutu dan pasokan yang lambat dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh sebab itu, keputusan untuk menentukan kualitas barang dan jasa sangat tergantung pada pemasok bahan baku. Loyalitas petani penghasil bahan baku sangat tergantungpada tingkat kepuasan yang diterima dari perusahaan dalam menentukan keputusan harga jual bahan baku maupun dalam bentuk insentif.
3.        Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
Organisasi pekerja dapat mempengaruhi keputusan melalui proses tawar-menawar secara kolektif. Perusahaan yang tidak melibatkan karyawan/organisasi pekerja dalam mengambil keputusan sering menimbulkan protes-protes yang menggangu jalannya perusahaan.
4.         Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
Pemerintah dapat mengatur kelancaran aktivitas usaha melalui serangkaian kebijakaanyang dibuatnya, karena kebijakan yang dibuat pemerintah akan sangat berpengaruh terhadap iklim usaha.
5.        Bank penyandang dana perusahaan
Bank selain sebagai jantungnya perekonomian dalam skala makro, juga sebagai lembaga yang dapat menyediakan dana perusahaan.
6.        Investor penanam modal
Investor penyandang dana dapat mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian persyaratan yang diajukannya. Persyaratan tersebut akan mengikat dan sangat besar pengaruhnya dalam mengambilan keputusan. Loyalitas investor sangat tergantung pada tingkat kepuasan investor atas hasil penanaman modalnya.
7.         Masyarakat umum yang dilayani
Masyarakat akan selalu menanggapi dan memberikan informasi tentang bisnis yang kita jalankan. Dalam hal ini masyarakat juga merupakan konsumen yang akan menentukan keputusan-keputusan perusahaan dalam menentukan produk barang dan jasa yang dihasilkan dan juga teknik yang digunakan.
8.      Pelanggan yang membeli produk
Barang dan jasa yang akan dihasilkan, teknologi yang digunakan akan sangat dipengaruhi oleh pelanggan dan mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis. Dengan demikian etika bisnis merupakan landasan penting dan harus diperhatikan, terutama dalam menciptakan dan melindungi reputasi perusahaan. Oleh sebab itu, etika bisnis merupakan masalah yang sangat sensitif dan kompleks, karena membangun etika untuk mempertahankan reputasi lebih sukar daripada menghancurkannya.
9.        Kelompok Khusus,
Meliputi semua karyawan dari semua bagian di perusahaan. Sektor produksi, pembekal, pemasar, dan personalia termasuk kelompok ini.
10.    Manajer,
       Merupakan pengambil keputusan diperusahaan.pengambilan keputusannya dilandasi oleh pengaruh 9 kelompok di atas.
Jelasnya, etika KWU merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan, terutama untuk melindungi perusahaan. Sebenarnya, etika KWU termasuk masalah sensitif dan kompleks, karena membangun etika untuk mempertahankan reputasi adalah lebih sulit dibandingmenghancurkannya.

2.1.2  Norma dalam Kewirausahaan
          Tidak kalah pentingnya dalam KWU adalah norma etika. Menurut zimmerer, dikenal 3 tingkatan norma etika, yaitu
1.             hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum kaya atau miskin, tahu atau tidak tahu, lelaki ataupun perempuan. Hukum mengatur perbuatan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan.
2.             kebijakan dan prosedur organisasi,  memberi arahan khusus kepada setiap orang dalam organisasi untuk mengambil keputusan sehari- harinya.
3.             sikap mental individual, untuk menghadapi keputusan yang tidak di atur oleh aturan formal. Sumber nilai moral dan sikapmental individual berasal dari keluarga, agama, sekolah serta pengalaman.

2.2     Prinsip Etika Wirausahawan
          Secara umum terdapat 10 prinsip etika yang harus dipegang oleh wirausahawan, tentunya dapat dilihat dari perilakunya yaitu
1.             Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
2.         Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
3.         Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.
4.         Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan,behitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan.
5.         Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
6.         Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
7.         Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain.
8.         Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
9.         Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
10.      Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.

2.3     Cara Mempertahankan Standar Etika
          Adapun cara untuk mempertahankan standar etika yaitu
1.             Menciptakan kepercayaan perusahaan
Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder.
2.             Mengembangkan kode etik
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3.             Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4.             Melindungi hak perorangan
5.             Mengadakan pelatihan etika
6.             Melakukan audit etika secara periodic
7.             Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan.
8.             Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan
9.             Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10.         Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.

2.4     Tanggung Jawab Perusahaan
Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam hal ini tanggung jawab sosial mencoba untuk menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial.
Tanggung jawab perusahaan, meliputi:
a.   Tanggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan dan menjaga lingkungan.

b.             Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada tanggung jawab kepada karyawan, dengan cara:
1.        Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
2.        Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun negatif
3.        Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
          4.        Membiarkan karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya
5.        Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik
6.        Memberikan kepercayaan kepada karyawan

c.          Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, meliputi dua kategori, yaitu:
1.      Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
2.      Memberikan harga produk yang wajar dan adil
Selain itu, perusahaan juga harus melindungi hak-hak pelanggan, yaitu:
a)      Hak untuk mendapatkan produk yang aman
b)      Hak untuk mendapatkan informasi tentang segala aspek
c)      Hak untuk didengar
d)     Hak untuk memilih apa yang akan dibeli

d.             Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung jawab berupa menyediakan pengembalian investasi yang menarik dengan memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat mungkin.

e.              Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab berupa menyediakan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan.
2.5     Etika Berwirausaha untuk Pengajar dan Mahasiswa
          Pengajar (Guru dan Dosen) serta peserta didik (murid dan mahasiswa) adalah sebuah profesi (pekerjaan) di bidang pendidikan. Bedanya , pengajar bekerka( menerima imbalan gaji ) dengan cara memberikan ilmunya kepada peserta didik, sedangkan peserta didik menerima ilmu dari pengajarnya dan mengeluarkan uang.

2.5.1  Etika Berwirausaha untuk Pengajar
          Pengajar merupakan bagian pokok dari “mesin” yang mengubah orang dari tidak mengerti menjadi mengerti atau dari bodoh menjadi pandai.Pengajar (Guru dan dosen) baik PNS atau NON PNS diperkenankan berwirausaha.Berwirausaha ini berarti melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimilikinya, sehingga diperoleh keuntungan.
          Berikut ini dipaparkan batasan etika berwirausaha bagi tenaga kerja, yang berbentuk kerja sampingan, yaitu citra pengajar, mementingkaan kerja pokok, tidak mengganggu dedikasi dan sekarakter dngan pekerjaan pokok.
          Berikut ini dipaparkan sejumlah ide kerja sampingan yang pantas anda kerjakan dan boleh jadi bisa menguntungkan, yaitu :
1.        Komersialisasi hobi dsn keterampilan
          Citra positif pada pekerjaan yang digeluti dan waktu luang yang ada bagi pengajar, tidak pernah terganggu oleh kerja sampinganyang berasal dari hobi yang ditekuninya. Hobi itu bisa berupa mengarang buku, menulis artikel, memberi pelatihan musik, mendesain model pakaian aau bangunan, pemberi ceramah, programer atau animator dengan komputer dan juga sebagai konsultan pada bidang yang dikuasainya.
2.        Koperasi
          Setiap melakukan aktivitas usaha, pekerjaan terberat adalah menghimpun calon nasabah( misalnya pembeli) agar mau berkunjung. Namun, bagi anda yang berprofesi pengajar, hal seperti itu justru mudah dikerjakan. Inilah kehebatan anda. Anda dapat bekerjasama dengan sesama pengajar dalam sebuah koperasi guna berwirausaha di institusi.

3.        Selebaran dan poster
          Kalau di sekitar institusi anda terdapat sejumlah toko, restoran, ataupun pabrik, maka anda dapat bekerjasama dengan mereka. Caranya, mintalah brosur tentang produk barang atau jasa yang mereka tawarkan. Berikan brosur itu kepada peserta didik di institusi anda.

2.5.2  Etika Berwirausaha untuk Mahasiswa
          Salah satu ciri seseorang yang berjiwa kewirausahaan (KWU) adalah memiliki kemandirian yang kuat. Untuk mandiri secara ekonomi setidaknya mempunyai 3 kekuatan, yaitu fisik, otak, dan korps (mahasiswa), maka memiliki kekuatan pula untuk berwirausaha. Berikut contoh kerja sampingan untuk mahasiswa yang menguntungkan, yaitu
1.        Hobi yang diprofesionalkan
          Kerika anda masih berperan sebagai mahasiswa(S1 atau D3) , belum semua ilmu bidang anda diperguruan tinggi elah anda pelajari. Itu artinya, kerja sampingan yang dikerjakan tidak harus sesuai dengan bidang ilmu anda.
2.        Guru Privat
          Kalau anda ingin memanfaatkan pengetahuan yang anda peroleh dari bangku kuliah, jadilah guru privat atau tentor. Pekerjaan itu dapat dikerjakan dan dikelola sendiri atau menjadi pekerja (tentor) pada lembaga bimbingan belajar. Contohnya, menjadi guru privat matematika, fisika, kimia, olahraga berenang, ataupun main piano.
3.        Survei pemasaranan
Korp mahasiswa, umumnya dipandang sebagai organisasi yang keren dan idealis. Sebagai anggota korps mahasiswa, tentunya anda dapat memanfaatkan sisi positif itununtuk dijual. Misalnya saja, menjadi pelaku survei pemasaran pada sebuah perusahaan.





2.6  Pendidikan Etika Kewirausahaan untuk Anak
          Anak merupakan harapan orang tua dan bangsa, sehingga baik atau buruknya nasib orang tua dan bangsa ini kelak, bergantung bagaimana kita memberi input pada anak sehingga berperilaku baik. Orang tua dapat membentuk karakter anak- anaknya, begitu pula anak- anaknya menjadi wirausahaan. Didiklah anak anda untuk bisa mengumpulkan uang atau benda berharga secara halal, dengan memanfaatkan kuatnya jiwa kewirausahaan(KWU) mereka.
          Untuk dapat memiliki etika KWU yang kuat perlu diajarkan dan dilatihkan 10 aktivitas berikut, yaitu
1.        Dirangsang rasa ingin tahu dan perkembangan intelektualnya. Caranya anda tidak harus menggantungkan huruf- huruf abjad di dinding ranjang bayiatau anak anda, tetapi sebaiknya anda membiarkannya “menyelidiki” kemana gantungan- gantungan itu dipindahkan.
2.        Perankan anda sebagai majikananak anda
Ketika anak anda berumur lebih 2 tahun, berilah dia pekerjaan kecil. Berilah dia pekerjaan yang dpat dia kuasai dan menantang kesanggupannya, sekalipun, sebenarnya bantuan itu mengganggu anda. Misalnya, suruhlah dia mengambilkan sepatu, koran, atau menyiram tumbuhan.
3.        Berilah pujian
Berilah pujian ketika anak anda berhasil mengerjakan tugasnya dengan baik.
4.        Doronglah kreativitasnya
Jangan anda menunjukkan sikap tidak sabar terhadap anak anda yang baru berumur antara 7 sampai 10 tahun. Biarkan anak itu mencoba.
5.        Ajari anak untuk berambisi
Berilah anak anda uang saku yang besar kurangdari cukup.
6.        Ajari untuk bersikap optimistik
Sukses dihasilkan melalui optimisme dan beroptimis adalah guru optimisme.
7.        Ajarilah sifat bersahabat dan terampil dalam kehidupan sosial
Anak-anak harus mengerti bagaimana pantasnya ia bergaul dengan orang lain, sebab sukses dalam komunikasi sosial adalah aset penting dalam menanjak ke tangga sukses lainnya.

8.        Sertakan anak dalam diskusi keluarga tentang uang
Pengetahuan tentang uang tidaklah tabu, termasuk bagi anak yang baru berumur 6 dan 7 tahun. Ceritakan kepadanya , jumlah rupiah yang harus anda keluarkan setiap bulan untuk membayar setiap pos biaya dan harga setiap satuan barang atau jasa yang kita butuhkan.misalnya, biaya listrik.
9.        Didiklah anak berkarir sejak masih di sekola dasar
Jelaskan kepada anak anda, adanya hubungan antara minatdengan lingkungannya. Jika anak anda berminat pada olahraga sepak bola, jelaskan bahwa orang bisa hidup dengan olahraga itu. Misalnya saja, dengan menjadi pemain bola, wasit, pelatih, manajer, dokter olahraga, dan juga fotografer.
10.    Ketika beranjak dewasa , ajarilah bekerja part time
Ini merupakan bagian pendidikan yang penting. Pada saat ini, anak anda benar- benar bekerja apada orang lain.



















BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
          Etika adalah komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Norma dalam kewirausahaan yaitu hukum, kebijakan dan prosedur organisasi, sikap mental individual.
          Terdapat 10 prinsip etika yang harus dipegang oleh wirausahawan, tentunya dapat dilihat dari perilakunya yaitu Kejujuran, Integritas, Memelihara janji, Kesetiaan, Kewajaran/keadilan, Suka membantu orang lain, Hormat kepada orang lain, Warga Negara yang bertanggung jawab, Mengejar keunggulan, Dapat dipertanggungjawabkan.
          Adapun cara untuk mempertahankan standar etika yaitu Menciptakan kepercayaan perusahaan, Mengembangkan kode etik, Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten, Melindungi hak perorangan, Mengadakan pelatihan etika, Melakukan audit etika secara periodic, Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan, Menghindari contoh etika yang tercelah setiap saat dan diawali dari atasan, Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah, Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika.
          Tanggungjawab terhadap perusahaan yaitu
a.              Tanggung jawab terhadap lingkungan
b.             Tanggung jawab terhadap karyawan
c.          Tanggung jawab terhadap pelanggan
d.             Tanggung jawab terhadap investor
e.              Tanggung jawab terhadap masyarakat

Etika berwirausahaaan untuk Pengajar
          Berikut ini dipaparkan sejumlah ide kerja sampingan yang pantas anda kerjakan dan boleh jadi bisa menguntungkan, yaitu :
1.        Komersialisasi hobi dsn keterampilan
2.        Koperasi  
3.        Selebaran dan poster       
          Berikut contoh kerja sampingan untuk mahasiswa yang menguntungkan, yaitu
1.        Hobi yang diprofesionalkan
2.        Guru Privat
3.        Survei pemasaranan

          Untuk dapat memiliki etika KWU yang kuat perlu diajarkan dan dilatihkan 10 aktivitas berikut, yaitu
1.        Dirangsang rasa ingin tahu dan perkembangan intelektualnya.
2.        Perankan anda sebagai majikananak anda
3.        Berilah pujian
4.        Doronglah kreativitasnya
5.        Ajari anak untuk berambisi
6.        Ajari untuk bersikap optimistik
7.        Ajarilah sifat bersahabat dan terampil dalam kehidupan sosial
8.        Sertakan anak dalam diskusi keluarga tentang uang
9.        Didiklah anak berkarir sejak masih di sekola dasar
10.    Ketika beranjak dewasa , ajarilah bekerja part time

3.2         Saran

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Etika dalam Kewirausahaan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari  kata sempurna. Untuk itu, kepada para pembaca agar memberi masukan demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa yang akan mendatang dan kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.






DAFTAR PUSTAKA

Buku bab 10 etika dalam kewirausahaan

Bismilahirrahmannirrahim, Alhamdulillah sekarang kami sudah menyediakan versi youtube nya ya temans ini versi lamanya dan revisi




 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar