Minggu, 20 Januari 2019

Lapisan OSI Pada Jaringan






BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Model lapisan/layer yang mendominasi literatur komunikasi data dan jaringan sebelum 1990 adalah Model Open System Interconnection (OSI). (Andi basoalfi)
OSI didirikan oleh badan multinasional pada tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar standar Internasional. ISO ini mengeluarkan juga standar jaringan komunikasi yang mencakup segala aspek yaitu model OSI.(Andi basoalfi) Untuk dapat dengan jelas mengerti mengenai keamanan jaringan komputer, kita harus terlebih dahulu mengerti bagaimana jaringan komputer bekerja. . Untuk mempermudah pemeliharaan serta meningkatkan kompabilitas antar berbagai pihak yang mungkin terlibat, sehingga jaringan computer menurut standard ISO/OSI terbagi atas beberapa lapisan yang saling independen satu dengan yang lainnya. Menurut standard OSI/ISO,
lapisan jaringan terdiri atas:
1. Layer fisik (lapisan 1),
2. Layer data link (lapisan 2),
3. Layer network (lapisan 3),
4. Layer transport (lapisan 4),
5. Layer session (lapisan 5),
6. Layer presentasi (lapisan 6), dan
7. Layer aplikasi (lapisan 7). (Anonim)



1.2  Rumusan Masalah
       a. Apa Pengertian OSI?
       b. Cara Kerja OSI Layer?
       c. Macam- macam OSI Layer?
1.3. Tujuan   
Adapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah Jaringan Komputer 1 dan sebagai tugas yang harus saya kerjakan.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian OSI
OSI adalah kependekan dari Open System Interconnection yang menangani bidang Protocol Networking. Secara singkat dapat dikatakan bahwa OSI adalah penstandarisasian kompabilitas jaringan yang dapat menghidarkan crash atau benturan antara berbagai produk di dalam suatu jaringan yang tentunya dapat mengakibatkan sebuah jaringan tidak dapat beroperasi. Dan lebih lanjut lagi, OSI telah digunakan sebagai dasar dari TCP / IP yang kita pakai saat ini.
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”.
“Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.







2.2 Cara Kerja OSI Layer
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. Dari masing-masing layer mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan. Berikut adalah deskripsi singkat beberapa tugas dari masing-masing layer dari layer application sampai physical

2.3 Macam- macam OSI Layer



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdGhrQHgpXMhowFqgWs2aKR-cZKHHEtQiE8I7mWliQiPnqSnIuPmGR0mr4-fHF3ucHdjrgevfX7oi_oUUeLuf2stVw6B95HNuyC6h2luWxLjGmgChIhLX-0Gw9O7x3KuAGzHG7sfUca2lv/s1600/Osi-model-jb.png
1). Application Layer, adalah layer yang mendefinisikan pelayanan komunikasi jaringan dalam bentuk aplikasi yang berfungsi sebagai pemroses antarmuka antara aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS, Telnet, dan SSH.

2). Presentation Layer, adalah layer yang mendefinisikan atau merubah format data seperti ASCII, HTML, JPG dan lainnya yang dikirimkan ke jaringan, yang dapat dimanipulasi sehingga bisa di mengerti oleh penerima / user.
Contohnya apabila anda menerima E-mail tapi E-mail tersebut tidak bisa tertampil secara sempurna, hal itu dikarena ada format dalam E-mail yang


tidak dikenali. Hal ini merupakan kegagalan dari layer presentasi.
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

3).   Session Layer, adalah layer yang mendefinisikan bagaimana memulai


mengontrol dan menghentikan sebuah conversation /komunikasi antar PC atau dengan kata lain  session layer berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihapus. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
Sebagai contohnya apabila kita mengambil uang di mesin ATM dari memasukan pin sampai dengan pengambilan uang yang sebelumnya, terlebih dahulu mesin berkomunikasi dengan server tentang saldo rekening anda dan jumlah yang anda minta. Dalam Session kita bisa menjumpai SQL, NFS, RPC dan lain-lainnya.

4).   Transport Layer, adalah layer yang mendefinisikan managemen dari virtual circuit antar host dalam jaringan yang mengandung rangkain protocol dan permasalahan transprotasi data atau dengan kata lain untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu.
Pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan, selain itu di layer ini juga diatur arus koneksi dan pengendalian error dalam proses pengiriman paket data seperti TCP, UDP dan SPX.

5). Network Layer, adalah layer yang mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi logical address sepert IP Adreses, bagaimana menuruskan / routing (oleh router), dan untuk siapa pengiriman paket data tersebut.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil.
Contoh Network Layer : Router.
6).  Data Link Layer, adalah layer yang menspesifikan pada bagaimana paket manakah data akan didistribusikan / ditransfer melalui media particular. Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai fr ame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow  control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan sw itch layer 2 beroperasi. Spesifikasi I EEE 802, membagi lev el ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link  Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Contoh Data Link Layer : Ethernet, Hub, dan switch

7).  Physical Layer, adalah Layer terendah yang mendefinisikan media fisik dari transmisi paket data dimana protocol digunakan seperti Ethernet pinout, Kabel UTP (RJ45, RJ48 dll. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Contoh Physical Layer : Kabel dan konektor.













BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan

                        OSI adalah kependekan dari Open System Interconnection yang menangani bidang Protocol Networking. Secara singkat dapat dikatakan bahwa OSI adalah penstandarisasian kompabilitas jaringan yang dapat menghidarkan crash atau benturan antara berbagai produk di dalam suatu jaringan yang tentunya dapat mengakibatkan sebuah jaringan tidak dapat beroperasi. Dan lebih lanjut lagi, OSI telah digunakan sebagai dasar dari TCP / IP yang kita pakai saat ini.
                               Macam- macam OSI Layer yaitu
       1). Application Layer,
2). Presentation Layer,
3). Session Layer,
4). Transport Layer,
5). Network Layer,
6).  Data Link Layer,
7).  Physical Layer

3.2       Saran
Demikianlah makalah ini kami rampungkan, semoga apa yang tertulis dalam makalah ini dapat dijadikan pedoman dan ilmu yang bermanfaat. Makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami berharap pembaca dapat memperkaya wawasan tentang pembahasan ini dengan referensi-referensi lain. Dan kepada Bapak pembimbing agar dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam. Terimakasih.





DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar