Tugas Individu--> Perancangan Sistem Informasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan
dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari
organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Sistem Informasi (SI)adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang
yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang
sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik,
data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam
mendukung proses bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapa Kebijakan Sistem?
2. Bagaimana Perencanaan Sistem
?
3. Bagaimana
Proses Perencanaan Sistem?
4. Bagaimana
Melakukan studi kelayakan?
5. Berapa hal Menilai kelayakan proyek sistem?
1.3 Tujuan
1.
untuk mengetahui kebijakan sistim
2.
untuk mengetahui bagaimana perencanaan sistem
3.
untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan sistem
4.
untuk mengetahui bagaimana melakukan studi kelayakan
5.
untuk mengetahui berapa hal menilai kelayakan proyek sistem
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
Sebelum suatu sistem
informasi dikembangkan, terlebih duludimulai dg adanya suatu kebijakan dan
perencanaan untuk mengembangkan suatu sistem. Perencanaan sistem merupakan
pedoman untuk melakukan pengembangan sistem. Tanpa perencanaan sistem yang
baik, pengembangan sistem tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. Kebijakan
sistem merupakan landasan dan dukungan manajemen puncak untuk membuat
perencanaan sistem. Tanpa adanya kebijakan sistem oleh manajemen puncak, maka
pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak tsb.
Padahal dukungan manajemen puncak sangat penting artinya.
2.2 Kebijakan Sistem
Kebijakan
untuk mengembangkan sistem dilakukan oleh manajemen puncak, karena manajemen
menginginkan untuk meraih kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh
sistem yang lama. Partisipasi dan keterlibatan manajemen masih diharapkan untuk
keberhasilan sistem yang akan dikembangkan, dengan dibentuk tim penasihat
(komite pengarah), yang terdiri dari wakil-wakil pimpinan dari masing-masing
departemen pemakai sistem (manajer divisi), yang diketuai oleh direktur utama.
Tugas komite pengarah:
1. Mengkaji, menyetujui,
merekomendasi yang berhubungan dengan perencanaan sistem.
2. Mengkoordinir pelaksana
sistem sesuai dengan rencana
3. Mengawasi kemajuan proyek-
proyek sistem
4. Menilai kinerja dari
fungsi-fungsi sistem yang telah dikembangkan.
5. Memberikan saran dan
petunjuk terhadap sistem yang sedang dikembangkan.
2.3 Perencanaan
Sistem
Setelah adanya kebijakan pengembangan sistem dari manajemen puncak,
sebelum sistem dikembangkan, perlu direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan
sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja, dan dana yang
dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem dan mendukung operasinya setelah
diterapkan. Perencanaan sistem ditangani oleh staf perencana sistem. Contoh
struktur organisasi yang mempunyai staf perencana sistem sendiri:
Staf Perencanaan sistem Manajer Sistem Informasi Komite Pengarah
Staf teknik, Staf pengembangan personil, Manajer Pengembangan sistem, Manajer Pengolahan data, Pengawasan Analis, Sistem Pemrograman, Sistem Database, Administrator Penyiap data, Operator Komputer, Pustakawan data, Pengontrol data, Manajer Proyek- Proyek A, Manajer Proyek-Proyek B, Pelayanan Khusus Perawatan Sistem.
Staf teknik, Staf pengembangan personil, Manajer Pengembangan sistem, Manajer Pengolahan data, Pengawasan Analis, Sistem Pemrograman, Sistem Database, Administrator Penyiap data, Operator Komputer, Pustakawan data, Pengontrol data, Manajer Proyek- Proyek A, Manajer Proyek-Proyek B, Pelayanan Khusus Perawatan Sistem.
2.4 Proses
Perencanaan Sistem
Dikelompokkan dalam 3 proses utama:
·
Merencanakan
proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem.
·
Menentukan
proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh komite
pengarah.
·
Mendefinisikan
proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh analis sistem.
Berikut
penjelasannya yaitu
1.
Merencanakan
proyek-proyek sistem
Terdiri dari tahapan:
1. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi,
dantaktik perusahaan.
2. Mengidentifikasi proyek-proyek sistem.
3. Menetapkan sasaran proyek sistem.
4. Menetapkan kendala-kendla proyek sistem.
5. Menetapkan prioritas proyek sistem.
6. Membuat laporan perencanaan sistem.
2. Menentukan
proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
Terdiri
dari tahapan:
1. Menunjuk tim analis
2. Mengumumkan proyek pengembangansistem.
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang
akan dikembangkan
Terdiri dari tahapan:
Terdiri dari tahapan:
1.
Mengidentifikasi kembali ruang
lingkup dan sasaranproyek sistem.
2.
Melakukan studi kelayakan
3.
Menilai kelayakan proyek sistem.
4.
Membuat usulan proyek sistem.
5.
Meminta persetujuan manajemen
2.5 Melakukan studi kelayakan
Studi
kelayakan (feasibility) adalah suatu studi yang akan digunakan untukmenentukan
kemungkinan apakah proyek sistem layak diteruskan atau tidak. Studi kelayakan
dapat dilakukan dengan melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk :
·
Memahami
operasi sistem yang lama
Sistem
yang lama merupakan sumber data untuk menyusun sistem baru. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan mendapatkan dokumen-dokumen sistem yang telah ada,
seperti : bagan alir arus formulir, struktur organisasi, deskripsi jabatan,
salinan dokumen-dokumen dasar dan salinan laporan-laporan.
·
Menentukan
kebutuhan pemakai secara garis besar
·
Menentukan
permasalahan yang terjadi yang menyebabkan sistem yanglama tidak dapat mencapai
sasaran
2.6 Menilai kelayakan proyek
sistem
Terdapat 5 hal yang
dapat dinilai :
1.
Kelayakan teknis yang digunakan untuk menjawab mengenaia. ketersediaan
teknologib. ketersediaan tenaga ahli yang mengoperasikan
2. Kelayakan
operasional yang digunakan untuk mengukur apakah sistem yang akan dikembangkan
dapat dioperasikan atau tidaka. kemampuan personilb. kemampuan operasi sistem
3. Kelayakan
jadwal yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan sistem dapat
dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Dapat digunakan teknik
kuantitaif
4. Kelayakan ekonomis
yang dapat digunakan untuk mengukur apakah sistem akan dikembangkan dapat
dibiayai atau tidak.
a. Besarnya biaya
yang diperlukan
b. Manfaat
yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan
5. Kelayakan hukum
Penerapan sistem yang baru tidak
boleh menimbulkan masalah karena menyimpang dari hukum yang berlaku, Membuat
usulan proyek sistem, Hasil akhir dari proses perencanaan adalah laporan usulan
proyek sistem secara tertulis. Inti dari laporan ini adalah mengenai alternatif
pemecahan masalah yang terbaik, serta rencana kegiatan yang akan dilakukan
untuk mengembangkan proyek sistem.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebijakan untuk
mengembangkan sistem dilakukan oleh manajemen puncak, karena manajemen
menginginkan untuk meraih kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh
sistem yang lama. Partisipasi dan keterlibatan manajemen masih diharapkan untuk
keberhasilan sistem yang akan dikembangkan, dengan dibentuk tim penasihat
(komite pengarah), yang terdiri dari wakil-wakil pimpinan dari masing-masing
departemen pemakai sistem (manajer divisi), yang diketuai oleh direktur utama.
Perencanaan sistem
menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja, dan dana yang
dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem dan mendukung operasinya setelah
diterapkan. Perencanaan sistem ditangani oleh staf perencana sistem.
Dikelompokkan dalam 3 proses utama: Merencanakan proyek-proyek sistem yang
dilakukan oleh staf perencana sistem, Menentukan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan yang dilakukan oleh komite pengarah, Mendefinisikan proyek-proyek
sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh analis sistem.
Studi kelayakan
dapat dilakukan dengan melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk :
·
Memahami
operasi sistem yang lama
·
Menentukan
kebutuhan pemakai secara garis besar
·
Menentukan
permasalahan yang terjadi yang menyebabkan sistem yang lama tidak dapat
mencapai sasaran
Terdapat 5 hal yang dapat dinilai :
1. Kelayakan teknis
2. Kelayakan
operasional
3. Kelayakan
jadwal
4. Kelayakan ekonomis
5. Kelayakan hukum
3.2 Saran
Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Perencanaan Sistem Informasi,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada para pembaca
agar memberi masukan demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa yang akan
mendatang dan kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar