Minggu, 20 Januari 2019

Perancangan Sistem Informasi


Tugas Individu--> Perancangan Sistem Informasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
          Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
          Sistem Informasi (SI)adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

1.2     Rumusan Masalah
          1. Siapa Kebijakan Sistem?
          2. Bagaimana Perencanaan Sistem ?
3. Bagaimana Proses Perencanaan Sistem?
          4. Bagaimana Melakukan studi kelayakan?
          5. Berapa hal Menilai kelayakan proyek sistem?

1.3     Tujuan
1. untuk mengetahui kebijakan sistim
2. untuk mengetahui bagaimana perencanaan sistem
3. untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan sistem
4. untuk mengetahui bagaimana melakukan studi kelayakan
5. untuk mengetahui berapa hal menilai kelayakan proyek sistem



BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Pendahuluan
Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan, terlebih duludimulai dg adanya suatu kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan suatu sistem. Perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan sistem. Tanpa perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. Kebijakan sistem merupakan landasan dan dukungan manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem. Tanpa adanya kebijakan sistem oleh manajemen puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak tsb. Padahal dukungan manajemen puncak sangat penting artinya.
2.2     Kebijakan Sistem
          Kebijakan untuk mengembangkan sistem dilakukan oleh manajemen puncak, karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama. Partisipasi dan keterlibatan manajemen masih diharapkan untuk keberhasilan sistem yang akan dikembangkan, dengan dibentuk tim penasihat (komite pengarah), yang terdiri dari wakil-wakil pimpinan dari masing-masing departemen pemakai sistem (manajer divisi), yang diketuai oleh direktur utama.
Tugas komite pengarah:
1.       Mengkaji, menyetujui, merekomendasi yang berhubungan dengan perencanaan sistem.
2.       Mengkoordinir pelaksana sistem sesuai dengan rencana
3.       Mengawasi kemajuan proyek- proyek sistem
4.       Menilai kinerja dari fungsi-fungsi sistem yang telah dikembangkan.
5.       Memberikan saran dan petunjuk terhadap sistem yang sedang dikembangkan.

2.3     Perencanaan Sistem
Setelah adanya kebijakan pengembangan sistem dari manajemen puncak, sebelum sistem dikembangkan, perlu direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja, dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem dan mendukung operasinya setelah diterapkan. Perencanaan sistem ditangani oleh staf perencana sistem. Contoh struktur organisasi yang mempunyai staf perencana sistem sendiri:
Staf Perencanaan sistem Manajer Sistem Informasi Komite Pengarah
Staf teknik, Staf pengembangan personil, Manajer Pengembangan sistem, Manajer Pengolahan data, Pengawasan Analis, Sistem Pemrograman, Sistem Database, Administrator Penyiap data, Operator Komputer, Pustakawan data, Pengontrol data, Manajer Proyek- Proyek A, Manajer Proyek-Proyek B, Pelayanan Khusus Perawatan Sistem.
2.4     Proses Perencanaan Sistem
Dikelompokkan dalam 3 proses utama:
·                Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem.
·                Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh komite pengarah.
·                Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh analis sistem.
Berikut penjelasannya yaitu
1.             Merencanakan proyek-proyek sistem
Terdiri dari tahapan:
1.       Mengkaji tujuan, perencanaan strategi, dantaktik perusahaan.
2.       Mengidentifikasi proyek-proyek sistem.
3.       Menetapkan sasaran proyek sistem.
4.       Menetapkan kendala-kendla proyek sistem.
5.       Menetapkan prioritas proyek sistem.
6.       Membuat laporan perencanaan sistem.
2.       Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
Terdiri dari tahapan:
1.       Menunjuk tim analis
2.       Mengumumkan proyek pengembangansistem.
3.       Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
Terdiri dari tahapan:
1.       Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaranproyek sistem.
2.       Melakukan studi kelayakan
3.       Menilai kelayakan proyek sistem.
4.       Membuat usulan proyek sistem.
5.       Meminta persetujuan manajemen

2.5     Melakukan studi kelayakan
          Studi kelayakan (feasibility) adalah suatu studi yang akan digunakan untukmenentukan kemungkinan apakah proyek sistem layak diteruskan atau tidak. Studi kelayakan dapat dilakukan dengan melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk :
·                Memahami operasi sistem yang lama
Sistem yang lama merupakan sumber data untuk menyusun sistem baru. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendapatkan dokumen-dokumen sistem yang telah ada, seperti : bagan alir arus formulir, struktur organisasi, deskripsi jabatan, salinan dokumen-dokumen dasar dan salinan laporan-laporan.
·                Menentukan kebutuhan pemakai secara garis besar
·                Menentukan permasalahan yang terjadi yang menyebabkan sistem yanglama tidak dapat mencapai sasaran

2.6     Menilai kelayakan proyek sistem
          Terdapat 5 hal yang dapat dinilai :
1. Kelayakan teknis yang digunakan untuk menjawab mengenaia. ketersediaan teknologib. ketersediaan tenaga ahli yang mengoperasikan
2.    Kelayakan operasional yang digunakan untuk mengukur apakah sistem yang akan dikembangkan dapat dioperasikan atau tidaka. kemampuan personilb. kemampuan operasi sistem
3.    Kelayakan jadwal yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan sistem dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Dapat digunakan teknik kuantitaif
4.    Kelayakan ekonomis yang dapat digunakan untuk mengukur apakah sistem akan dikembangkan dapat dibiayai atau tidak.
a.     Besarnya biaya yang diperlukan
b. Manfaat yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan
5.    Kelayakan hukum
Penerapan sistem yang baru tidak boleh menimbulkan masalah karena menyimpang dari hukum yang berlaku, Membuat usulan proyek sistem, Hasil akhir dari proses perencanaan adalah laporan usulan proyek sistem secara tertulis. Inti dari laporan ini adalah mengenai alternatif pemecahan masalah yang terbaik, serta rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengembangkan proyek sistem.










 
BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
          Kebijakan untuk mengembangkan sistem dilakukan oleh manajemen puncak, karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama. Partisipasi dan keterlibatan manajemen masih diharapkan untuk keberhasilan sistem yang akan dikembangkan, dengan dibentuk tim penasihat (komite pengarah), yang terdiri dari wakil-wakil pimpinan dari masing-masing departemen pemakai sistem (manajer divisi), yang diketuai oleh direktur utama.
          Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja, dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem dan mendukung operasinya setelah diterapkan. Perencanaan sistem ditangani oleh staf perencana sistem.
Dikelompokkan dalam 3 proses utama: Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem, Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh komite pengarah, Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oleh analis sistem.
          Studi kelayakan dapat dilakukan dengan melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk :
·                Memahami operasi sistem yang lama
·                Menentukan kebutuhan pemakai secara garis besar
·                Menentukan permasalahan yang terjadi yang menyebabkan sistem yang lama tidak dapat mencapai sasaran

Terdapat 5 hal yang dapat dinilai :
1. Kelayakan teknis
2.    Kelayakan operasional
3.    Kelayakan jadwal
4.    Kelayakan ekonomis
5.    Kelayakan hukum
3.2     Saran
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Perencanaan Sistem Informasi, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari  kata sempurna. Untuk itu, kepada para pembaca agar memberi masukan demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa yang akan mendatang dan kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.























DAFTAR PUSTAKA








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar