BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai mahasiswa, menulis karya ilmiah seperti makalah adalah sebuah
tuntutan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu, kita
juga dilatih untuk membuat makalah yang baik dan benar. Hal ini bertujuan agar
nantinya dalam memenuhi tugas akhir (skripsi) tidak banyak terjadi kesalahan
terkait dengan metodologi penulisannya. Untuk itu, demi menghindari pelanggaran
hak cipta dan dengan mempertimbangkan etika dalam penulisan karya ilmiah,
penulis perlu mengetahui tentang kaidah-kaidah dalam mengutip.
Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan
dengan tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan
kualitas baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau
referensi yang dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut.
Pada hakikatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang ingin
menambah wawasan keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa
mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi
yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka dari itu seorang
penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya. Setiap penulisan ilmiah biasanya diikuti dengan suatu
penelitian, yang kemudian nantinya hasil dapat disusun dan diurutkan dalam
bentuk tulisan. Untuk mempelajari lebih lanjut dan mendalam tentang penulisan
ilmiah maka akan dibahas lebih lanjut di makalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
a.
Apa pengertian Bahasa
Indonesia Ilmiah dan bagaimana cara pemakaiannya?
b.
Apa pengertian karya
ilmiah?
c.
Apa tujuan dari pembuatan karya
ilmiah?
C.
TUJUAN
a.
Untuk mengetahui
pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah dan pemakaiannya
b.
Untuk mengetahui karya
ilmiah
c.
Untuk mengetahui tujuan
pembuatan karya ilmiah
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah dan Pemakaiannya
Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk
kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah biasanya
bersifat resmi. Sebagai kegiatan yang bersifat resmi, ragam Bahasa Indonesia
yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam Bahasa Indonesia baku. Jadi,
Bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia baku yang digunakan untuk
kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah tersebut
meliputi makalah, skripsi, tesis, ataupun karangan ilmiah yang lain. Meski
sama-sama baku, tetapi ada perbedaan dalam penggunaan Bahasa Indonesia baku
untuk kegiatan kenegaran dengan untuk kegiatan ilmiah. Dalam kegiatan ilmiah,
penggunaan Bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan sifat keilmuan yang
meliputi: benar, logis, cermat, dan sistematis.
Selain itu, penggunaan Bahasa Indonesia dalam kegiatan ilmiah, baik apakah
itu dalam bentuk tulis maupun lisan, yang juga harus diperhatikan adalah
kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide. Ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya salah tafsir dalam kegiatan ilmiah.
Setiap ragam bahasa ilmiah memiliki ciri
khasnya masing- masing. Ciri ragam Bahasa Indonesia Ilmiah sebagai berikut:
- Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada Bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata Bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
- Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat (logis).
- Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif.
- Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya.
- Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/ bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat.
- Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran.
- Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis.
- Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.
Selain ciri, ragam
Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan tersebut juga memiliki
karakteristik. Bahasa Indonesia untuk kegiatan keilmuan memiliki karakteristik
sebagai berikut:
- Dalam artian kata-kata yang digunakan harus netral/ tidak memihak dan berorientasi pada gagasan/ objeknya.
- Ringkas dan Jelas. Komunikasi keilmuan adalah komunikasi lugas dan langsung pada inti informasi. Oleh sebab itu unsur Bahasa yang digunakan juga lugas dengan menghindari kata-kata metaforis atau kata-kata konotatif. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur Bahasa.
- Dalam artian, kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus mampu memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk dengan tepat, cemat, logis, dan abstrak.
- Artinya, Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan haruslah bersifat formal.
- Konsisten/ Taat Asas. Penggunaan unsur Bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata/ istilah, bentukan kata, dan penggunaan singakatan. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah/kata tersebut digunakan secara konsisten.
B. Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk
tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti
suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda
tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan
karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan
penutup.
1. Bagian
Pendahuluan
Bagian ini
biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a. Halaman
Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi
laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak
ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
b. Halaman
Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk
karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji
seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud
menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan
diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata
Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang
bertujuan mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi
antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam karya tulis
dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan
dalam menggarap dan menyelesaikankarya tulis tersebut.
d. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah
karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan.
Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1) Paragraf
pertama latar belakang masalah;
2) Paragraf
kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan sumber data
atau tempat data itu diperoleh;
3) Paragraf
ketiga cara/teknik menganalisis data;
4)
Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
e. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca.
Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian
penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka
karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan
kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta
rinciannya
f. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik
untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman
dengan jelas.
2. Bagian
Isi
Secara umum,
bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode
penelitian.[1][5]
1) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang
mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang
masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal yang
bersifat khusus.
2) Rumusan Masalah
Rumusan
masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya
tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian atau
pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3) Tujuan dan
Manfaat Penelitian
Tujuan dan
manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk
mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni
sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang
bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis.
4) Metodologi Penelitian
Metodologi
merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian.
Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam
penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup:
a)
Metode yang
digunakan dalam penelitian;
b)
Sumber data;
c)
Cara
mengambil data;
d)
Cara
menganalisis data;
e)
Cara
menyimpulkan/membuat simpulan;
b. Landasan
teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi
uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam landasan teori
harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar
tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic,
masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian (bagi
yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).
c.
Hasil
penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta
penafsiran hasil analisis
data.
d. Kesimpulan
dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil
penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori
yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
3.
Bagian
Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar
Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan
sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan
laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai
daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.
c.
Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau
nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.[2][6]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Karya ilmiah
adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
2. Penulisan
karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal dan lugas
dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak
berbelit-belit dan struktur paragraf yang runtut.
3. Kerangka penulisan karya ilmiah
dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.
B.
Saran
Dengan
diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan
saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/tarmizitaher/pengertian-bahasa-indonesia-miah/30/10/2015
di akses 09 Oktober 2017 pukul 20.42 wita
https://zielalatifah.wordpress.com/2016/03/23/makalah-bahasa-indonesia-ilmiah
di akses 10 Oktober 2017 pukul 22.35 wita
http://niummukulsum30.blogspot.co.id/2016/12/makalah-bahasa-indonesia-tentang-karya.html
di akses 10 Oktober 2017 pukul 22.45 wita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar