Minggu, 20 Januari 2019

Penulisan Bahasa Indonesia Ilmiah



BAB I
PENDAHULUAN

Sebagai mahasiswa, menulis karya ilmiah seperti makalah adalah sebuah tuntutan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu, kita juga dilatih untuk membuat makalah yang baik dan benar. Hal ini bertujuan agar nantinya dalam memenuhi tugas akhir (skripsi) tidak banyak terjadi kesalahan terkait dengan metodologi penulisannya. Untuk itu, demi menghindari pelanggaran hak cipta dan dengan mempertimbangkan etika dalam penulisan karya ilmiah, penulis perlu mengetahui tentang kaidah-kaidah dalam mengutip.
Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau referensi yang dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut.
Pada hakikatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang ingin menambah wawasan keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya. Setiap penulisan ilmiah biasanya diikuti dengan suatu penelitian, yang kemudian nantinya hasil dapat disusun dan diurutkan dalam bentuk tulisan. Untuk mempelajari lebih lanjut dan mendalam tentang penulisan ilmiah maka akan dibahas lebih lanjut di makalah ini.





B.       RUMUSAN MASALAH
a.                             Apa pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah dan bagaimana cara pemakaiannya?
b.                            Apa pengertian karya ilmiah?
c.                             Apa tujuan dari pembuatan karya ilmiah?
C.      TUJUAN
a.    Untuk mengetahui pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah dan pemakaiannya
b.    Untuk mengetahui karya ilmiah
c.    Untuk mengetahui tujuan pembuatan karya ilmiah
















                                                                                                           



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah dan Pemakaiannya
Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Sebagai kegiatan yang bersifat resmi, ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam Bahasa Indonesia baku. Jadi, Bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia baku yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah tersebut meliputi makalah, skripsi, tesis, ataupun karangan ilmiah yang lain. Meski sama-sama baku, tetapi ada perbedaan dalam penggunaan Bahasa Indonesia baku untuk kegiatan kenegaran dengan untuk kegiatan ilmiah. Dalam kegiatan ilmiah, penggunaan Bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan sifat keilmuan yang meliputi: benar, logis, cermat, dan sistematis.
Selain itu, penggunaan Bahasa Indonesia dalam kegiatan ilmiah, baik apakah itu dalam bentuk tulis maupun lisan, yang juga harus diperhatikan adalah kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam kegiatan ilmiah.
Setiap ragam bahasa ilmiah memiliki ciri khasnya masing- masing. Ciri ragam Bahasa Indonesia Ilmiah sebagai berikut:
  1. Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada Bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata Bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
  2. Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat (logis).
  3. Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif.
  4. Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya.
  5. Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/ bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat.
  6. Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran.
  7. Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis.
  8. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.
Selain ciri, ragam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan tersebut juga memiliki karakteristik. Bahasa Indonesia untuk kegiatan keilmuan memiliki karakteristik sebagai berikut:
  1. Dalam artian kata-kata yang digunakan harus netral/ tidak memihak dan berorientasi pada gagasan/ objeknya.
  2. Ringkas dan Jelas. Komunikasi keilmuan adalah komunikasi lugas dan langsung pada inti informasi. Oleh sebab itu unsur Bahasa yang digunakan juga lugas dengan menghindari kata-kata metaforis atau kata-kata konotatif. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur Bahasa.
  3. Dalam artian, kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus mampu memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk dengan tepat, cemat, logis, dan abstrak.
  4. Artinya, Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan haruslah bersifat formal.
  5. Konsisten/ Taat Asas. Penggunaan unsur Bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata/ istilah, bentukan kata, dan penggunaan singakatan. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah/kata tersebut digunakan secara konsisten.
B.       Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
 Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.
1.   Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a.   Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
b.   Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.
c.  Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam karya tulis dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dalam menggarap dan menyelesaikankarya tulis tersebut.
d.   Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1)    Paragraf pertama latar belakang masalah;
2)    Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3)    Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4)      Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
e.   Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta rinciannya
f.    Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
2.   Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a.    Pendahuluan
Memaparkan:  latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.[1][5]
1)    Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal yang bersifat khusus.
2)    Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3)      Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis.
4)       Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup:
a)      Metode yang digunakan dalam penelitian;
b)      Sumber data;
c)      Cara mengambil data;
d)     Cara menganalisis data;
e)      Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
b.      Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).
c.       Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis
data.
d.      Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
3.    Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a.     Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
b.      Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.
c.       Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.[2][6]







BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
1.     Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
2.     Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal dan lugas dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit dan struktur paragraf yang runtut.
3. Kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.
B.     Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga  mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.

     




Daftar Pustaka







Tidak ada komentar:

Posting Komentar